Klarifikasi Ketua DPRD Pasaman Barat : Mobil Kami Masuk Parit, Tidak Ada Menampar atau Menodongkan Pistol ke Sopir Truk
Pasaman Barat - Kawasan Sumbar.COM — Ketua DPRD Pasaman Barat, H. Parizal Hafni.ST membantah tuduhan jika dirinya telah menampar seorang supir truk sawit dan adanya penodongan pistol kepada Hamka (20) warga Kecamatan Sungai Aur.
“Tidak benar itu, saya tidak ada menampar, tampar dari mana, saya memang ada menepuk bahunya pelan, namun itu sebagai rasa upaya menghilangkan ketegangan si supir ini dan menasehati waktu itu,” katanya, Jumat (26/2/2021).
Ia mengatakan banyak masyarakat Ujung Tanjung, Nagari Sungai Aua dilokasi saat menyaksikan mereka saling bermaafan dengan supir truk sawit tersebut dan setelah itu selesai.
“Beratus orang disitu menyaksikan, itu makanya saya heran kenapa tiba-tiba saya dibilang menampar sampai berdarah. Itu tidak ada, orang beratus disitu, tidak ada itu. Disitu pun sudah selesai semuanya,” katanya.
“Bahkan saya juga kenal siapa ayah nya supir ini dan saya pun menitipkan salam agar menyampaikan ke ayahnya karena dia kawan saya,” sambungnya.
Kemudian terkait tuduhan penodongan dengan menggunakan pistol, Parizal Hafni pun merasa heran. Ia juga mengaku tak tahu kapan terjadi penodongan terhadap supir truk sawit tersebut.
“Saya tidak tau kapan ada penodongan, maka saya bingung. Pistol apa?, boleh ditanya kemasyarakat setempat, sebab banyak menyaksikan waktu itu,” tanyanya.
“Nanti saya akan buktikan disaat pembuktian dengan keterangan saksi. Saya pun turun waktu menemui supir ini disaksikan oleh salah seorang warga, baru saya turun. Bukan kita hadang begitu saja dia, tidak ada itu,” tegasnya.
Ia mengaku tidak mungkin melakukan hal-hal bodoh terhadap rakyat nya. Ke Apalagi pada saat itu katanya, ada didalam mobil anak-anak dan istrinya.
“Gak mungkin lah, sebab saya ada anak-anak dan istri dalam mobil. Kami yang hampir mati karena mengelakkan truk ini. Supir ini harusnya berhenti jangan main kabur saja, dia kan seharusnya melihat kami yang hendak mati karena masuk parit,” terangnya.
“Itu makanya dia kita kejar. Kita hanya ingin tahu kenapa dia lari. Itu yang dibesar-besarkan, tidak ada itu. Jika saya dipanggil nantinya oleh pihak berwajib saya akan kooperatif menjelaskan,” sambungnya lagi.
Ia juga menceritakan peristiwa itu terjadi ketika dirinya pulang reses dari arah Ujung Gading bersama keluarga. Sewaktu melintas dilokasi kejadian mereka dihadang truk bermuatan sawit dari arah berlawanan.
Akibat itu, mobil yang ditumpanginya terpaksa menghindar agar tak terjadi tabrakan, sehingga mobil yang ditumpangi membanting stir dan terpaksa masuk kedalam parit disisi jalan.
“Terpaksalah mobil yang kita gunakan lewat parit besar bahu jalan. Mungkin tak sampai satu meter jalan aspal ini yang tinggal. Truk ini hendak mendahului mobil ditanjakan yang ada didepannya,” jelasnya.
“Kita terperosok, sehingga terpaksa mobil didorong. Usai mobil keluar, kita kejar. Sedangkan untuk menanyai awal bukan saya, tetapi ajudan dan supir saya. Sementara saya berada didalam mobil,” tutupnya.
Berita sebelumnya Ketua DPRD Pasaman Barat, Parizal Hafni dilaporkan supir truk sawit Hamka (20) ke Kepolisian Resor Pasaman Barat karena diduga telah melakukan penganiayaan dan adanya penodongan pistol.
Peristiwa itu berlangsung di Jalan Umum Ujung Gading pada Kamis (25/2) sekitar pukul 16.50 WIB, tepatnya di Ujung Tanjung, Nagari Sungai Aur, Kecamatan Sungai Aua.
#Rj/dody